Alumni Beasiswa Luar Negeri Akan Kumpul Bahas Kesenjangan Ekonomi Indonesia di Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM – Kesenjangan ekonomi di Indonesia pada era Reformasi naik dibanding pada era Orde Baru.

Pada era Ore Baru, koefisien gini (ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan agregat) hanya 0,31.

Namun, pada era Reformasi, koefisien gini telah mencapai 0,41.

Naiknya kesenjangan itu dinilai sebagai bukti jika sebagian kebijakan pemerintah selama ini kurang tepat.

Seharusnya, APBN yang telah mencapai Rp 2 ribu triliun dapat mengurangi tingkat kesenjangan ekonomi melalui peningkatan kesejahteraan.

Realitasnya tidaklah demikian.

Nah, itulah yang akan dibahas sekitar 200 alumni International Fellowship Program (IFP) yang terhimpun dalam Indonesia Social Justice Network (ISJN).

Tak hanya dari Indonesia, alumni IFP dari Australia, Philipina, Malaysia, dan Amerika Serikat juga akan bergabung.

Melalui International Social Justice Conference, para alumni tersebut akan melakukan sidang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/12/2015).

“Jika tak berhalangan Wapres Jusuf Kalla akan hadir membuka acara,” kata Presidium Nasional dan Koordinator Streering Committee International Social Justice Conference, Sapril Akhmady usai bertemu Wapres di Jakarta, Senin (7/12/2015).

Pada sidang ini, alumni akan memprsentasikan 30 makalah terkait sejumlah isu keadilan sosial seperti, pembangunan berkelanjutan, perluasan akses untuk kelompok disabilitas.

Akan pula isu demokrasi dan kekerasan, serta mitigasi bencana.

source: http://makassar.tribunnews.com/2015/12/07/alumni-beasiswa-luar-negeri-akan-kumpul-bahas-kesenjangan-ekonomi-indonesia-di-makassar?page=2